PT. TIRTA JAYA RAYA
A. Komoditas PT. TIRTA JAYA RAYA
Air Minum Dalam Kemasan atau lebih dikenal dengan nama AMDK adalah merupakan suatu produksi dengan standar tertentu sehingga menghasilkan kualitas air yang lebih terstandar dari waktu kewaktu. Memiliki syarat dan pengawasan yang jauh lebih ketat dari sistem air minum isi ulang yang sering kita temukan disekitar kita.
PT. TIRTA JAYA RAYA merupakan perusahaan air minum yang bergerak dalam bidang air minum dalam kemasan (AMDK). PT. TIRTA JAYA RAYA terletak di Jalan Raya Magelang-Temanggung Km 03, Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Pabrik tersebut berdiri diatas tanah seluas 4 Ha yang meliputi ruang produksi, gudang, locker, pos satpam, kantor, halaman parkir, taman, mushola, kantin dan toilet.
Air yang digunakan dalam proses pengolahan AMDK berasal dari air sumur bor yang terletak di desa Bengkal, Kranggan, Temanggung yaitu sekitar 150 m dari pabrik. Terletak di lokasi yang sejuk dan terhindar dari sumber pencemaran. Sumber air harus memenuhi tiga parameter yang menentukan kelayakan air untuk dikonsumsi yaitu parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi.
PT. TIRTA JAYA RAYA memproduksi air minum dalam kemasan yang dikemas menggunakan botol, gelas, dan galon sebagai kemasan primer dan karton sebagai kemasan sekunder. Bahan baku utama dalam kegiatan produksi antara lain : air dan bahan pembantu lainnya.
B. Penanganan Quality Control PT. TIRTA JAYA RAYA
PT. TIRTA ALAM SEMESTA telah menerapkan sistem jaminan mutu terhadap bahan baku dan proses produksi melalui penerapan ISO 9001 : 2008 tentang manajemen mutu, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) tentang keamanan pangan dan SJH (Sistem Jaminan Halal) terhadap produk yang dihasilkan.
Pengendalian mutu mutlak diperlukan untuk menjamin kualitas air minum dalam kemasan. Quality control bertugas untuk melakukan hal tersebut. Tujuan dari pengendalian mutu adalah untuk mempertahankan kualitas air minum dalam kemasan agar sesuai dengan SNI.
Faktor utama yang mempengaruhi dalam proses pembuatan air minum dalam kemasan yang dapat menurunkan kualitas adalah, tingkat kontaminasi yang sering terjadi seperti, kontaminasi udara ruang produksi (ducting) dan kontaminasi air. Kebersihan (kesterilan) air yang dihasilkan juga dapat terpengaruh oleh kebersihan dari lingkungan sekitarnya, sehingga kebersihan harus di jaga agar kualitas air yang dihasilkan dapat bermutu tinggi.
Beberapa pengujian / analisa yang dilakukan untuk menghasilkan air minum dalam kemasan agar memiliki kualitas yang baik diantaranya :
a. Analisa fisik
Analisa fisik dilakukan dengan menggunakan peralatan dan dicatat sesuai dengan kepekaan alat terhadap sampel yang dianalisis.:
1. Uji Fisik Kardus
2. Uji Fisik Layer
3. Uji Fisik Cup
4. Uji Fisik Straw
5. Uji Fisik Gallon
6. Uji Fisik Flakban
b. Analisa fisiko kimia
Analisa kimia yang dilakukan dengan menggunakan metode titrasi pada pengujian kadar Na2O dan PAA pada air cucian gallon, kesadahan dalam CaCO3 dan kadar ion Ca2+ dalam sample. Analisa juga dilakukan dengan metode spetrokoskopi untuk mengetahui tubiditas, kadar ozone, nitrit, nitrat, amonium, sulfat, klorida, flourida, sianida, besi, mangan, klor, timbal, tembaga, kadmium, raksa dan arsen dalam sample.
Pengujian secara fisiko kimia yang dilakukan diantaranya :
1. Uji kimia PC 101 / Na2O
2. Uji kimia Oxy 200 / PAA (perokcide acetic acid)
3. Uji kimia kalsium (bularan)
4. Uji kimia kesadahan
5. Uji fisika TDS (total disolvid solid) dan conductivity
6. Uji fisika TCl (total chlorine) dan turbidity
7. Uji fisika pH
c. Analisa Mikrobiologi
Analisa mikrobiologi dilakukan dengan isolasi mikrobiologi dalam media agar maupun media cair. Analisa yang dolakukan diantaranya :
1. Uji mikrobiologi TPC (total plate count)
2. Uji mikrobiologi Salmonella, Sigella dan Pseudomonas
3. Uji mikrobiologi ruang filling
C. Penanganan Limbah PT. TIRTA JAYA RAYA
Pada proses produksi air minum dalam kemasan PT. TIRTA JAYA RAYA hampir tidak menghasilkan limbah karena bahan baku yang digunakan hanyalah air biasa. Bahan-bahan sisa produksi air minum dalam kemasan yang berupa air limpahan dari proses terutama pada pengisian air minum tidak akan menyrbabkan pencemaran lingkungan, sehingga tidak ada penanganan khusus dalam masalah ini. Hanya saja air limpahan ini akan dipel pada waktu proses produksi berakhir dan pada waktu istirahat.
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. TIRTA JAYA RAYA hanya berupa plastik atau gallon yang rusak atau terdapat kotoran yang tidak bisa dibersihkan, kemasan ini ditempatkan ditempat yang jauh dari proses produksi dan kemudian dijual kembali.
D. HRD dan Standar Pegawai PT. TIRTA JAYA RAYA
Aktivitas personalia dalam perusahaan PT. TIRTA JAYA RAYAmenggambarkan keadaan karyawan yang meliputi jumlah karyawan atau tenaga kerja, hari, dan jam kerja.
PT. TIRTA JAYA RAYA memiliki karyawan sebanyak 63 orang yang terdiri dari 10 perempuan dan sisanya laki-laki dengan berbagai macam tingkat pendidikan. Karyawan yang paling mendominasi adalah laki-laki, jam kerja yang berlaku perusahaan menggunakan sistem shift dan non shift. Jam kerja menggunakan sistem shift dibagi menjadi tiga :
Didalam sistem shift tersebut terdapat tiga Formasi yaitu : Formasi A, Formasi B, Formasi C. Sedangkan non shift berlaku untuk staf karyawan waktu kerja 08.00 s/d 17.00 WIB. Hari libur kerja yaitu hari sabtu, minggu dan hari libur nasional. Waktu kerja bagi seluruh karyawan perusahaan telah menerapkan peraturan pemerintah selama 8 jam kerja termasuk 1 jam untuk istirahat.
PT. TIRTA JAYA RAYA telah menyediakan fasilitas penunjang bagi kesejahteraan karyawan. Pelayanan yang diberikan antara lain Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja), jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga, atribut kerja, sarana ibadah, kantin, tempat istirahat, tunjangan hari raya dan rekreasi.
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk menjaga kebersihan dan sanitasi pekerja tersebut antara lain :
1. Hair Net yang berfungsi untuk menutupi kepala agar rambut tidak rontok pada saat pengolahan, karena rambut merupakan pembawa kotoran yang dapat melanggar nilai estetika konsumen.
2. Sarung tangan dan sepatu boot yang kedap air untuk melindungi tangan dan kaki pekerja serta mencegah kontaminasi bahan yang diolah.
3. Jas laboratorium untuk menghindari kontak langsung antara produk dengan pakaian pekerja sehingga pekerja selalu dalam keadaan bersih.
4. Masker untuk melindungi agar produk tidak terkontaminasi oleh udara yang keluar dari mulut dan hidung pekerja.
5. Jas, sarung tangan dan harus sering dicuci agar selalu bersih.
6. Alkohol 70 % digunakan untuk menyemprot tubuh pekerja apabila akan memasuki ruang produksi.
7. Penguji didalam laboratorium harus selalu mencuci tangan dengan alkohol sebelum dan sesudah bekerja.
E. STRUKTUR ORGANISASI PT. TIRTA JAYA RAYA
Di PT. TIRTA JAYA RAYA terdapat beberapa departemen. Departemen Personalia dan Umum bertanggungjawab dalam mengelola kegiatan ketenagakerjaan, hubungan eksternal industry dan kegiatan social lainnya. Departemen Accounting dan Finance bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan serta melaksanakan seluruh kegiatan keuangan dan akutansi, laporan keuangan, pembelian, pembayaran gaji karyawan, menyempurnakan kebijakan keuangan dan menyempurnakan prosedur operasi.
Departemen produksi dan PEM (Planing Engineering Maintenance) bertanggungjawab dalam memastikan alat produksi dalam keadaan lancar sehingga target produksi dapat tercapai, merawat dan memperbaiki peralatan produksi, pemakaian peralatan di gudang spare part, pemakaian barang di gudang logistic. Dalam melaksanakan tugasnya manager produksi dibantu oleh supervisor yang langsung membawahi kepala regu.
Departemen QC (Quality Control) bertanggung jawab dalam memastikan pelaksanaan produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan tugasnya manager QC (Quality Control) dibantu oleh Supervisor QC (Quality Control) yang membawahi analis (Kimia, Mikrobiologi, Fisik), Field Inspektor, Gudang BS (Bellow Standar), Operator Water Treatment, dan Administrasi QC.
F. Produk Hasil Olah dan Sasaran Pemakai
PT. TIRTA JAYA RAYA memproduksi tiga jenis produk, yaitu OXYQUA, QUATRICK, dan FREZQUA. Sampai sekarang PT. TIRTA JAYA RAYA sudah memiliki Kantor Penjualan Wilayah (KPW) antara lain di daerah : Temanggung, Magelang, Wonosobo, Semarang, dan Kendal. PT. TIRTA JAYA RAYA menggunakan mesin berteknologi canggih dari Jepang dan merupakan pabrik teh siap minum pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.
G. System Pemasaran Produk/Jasa PT. TIRTA JAYA RAYA
PT. TIRTA JAYA RAYA memiliki metode dalam system pemasaran yaitu dengan cara mengirim atau memasarkan produk yang telah direleased oleh bagian Quality Control Departemen ke kantor pemasaran yang kemudian didistribusikan langsung kepada konsumen. Kantor pemasaran yang dimiliki PT. TIRTA JAYA RAYA antara lain berada di sekitar Jawa Tengah. Kemudian apabila terdapat pengaduan dari konsumen terhadap produk non standar, maka Manager dari pihak Departemen QC (Quality Control ) akan mendatangi langsung ke kantor penjualan dan meninjau langsung.